Taman Djamoe Indonesia
3.6
Ibu Meneer benar-benar peduli tentang keberadaan jamu (jamu) dari Indonesia. Dr Charles Saerang, generasi ketiga dari Ibu Meneer, ternyata 3 ekar taman ke taman jamu yang paling berbagai jenis tanaman jamu, sekitar 600 varian. Para pengunjung dapat menikmati beberapa fasilitas seperti tur herbal perkebunan, spa, restoran, toko suvenir, ruang multimedia untuk menonton film dokumenter, dan amphitheater. Taman ini terletak di rute Bawen Semarang-, kilometer 28. Silahkan hubungi 0298- 522 377
Ulasan Pengunjung
disini kemarin di ajakin mampir ke taman ini..taman ini tertata rapi dan ada petunjuk nama pohon atau tanaman di situ
meski lokasinya agak jauh dari pusat kota, tapi taman djamoe ini perlu dikunjungi ketika ke semarang. Kita bisa belajar tentang beragam tanaman jamu yang ternyata sangat banyak. Jangan lupa mampir ke restonya
Saya kira taman djamoe ini sangat cocok untuk para pelajar atau orang yang suka meramu ramuan tradisional saja. Mereka bisa jalan-jalan sekaligus mendapat ilmu mengenal aneka jenis tanaman dan apa saja yang dapat dimanfaatkan dari tanaman tersebut, Waktu berkunjung rombongan kami merasa sedikit bosan karena memang kami salah ekpektasi ... hehehe...tapi kami tetap bisa menikmatinya kok :)
disini kemarin di ajakin mampir ke taman ini..taman ini tertata rapi dan ada petunjuk nama pohon atau tanaman di situ
Letaknya lumayan jauh tepatnya di daerah Bergas +/- 28 km selatan kota Semarang,setelah tanya sana sini akhirnya ketemu juga ditandai adanya logo/monumen ditepi jalan raya Semarang-Bawen. Dari penjelasan petugas resepsionis di sana & brosur yang diberikan,didapat informasi bahwa lahan Taman Djamoe ini luasnya 3 hektar ini mempunyai fasilitas lengkap seperti: Herbal Plantation Tour,Spa Srikaton,Green House,Amphi theatre,Jogging & Biking Track, Gift Shop & Meneer Corner,Herbal Clinic,Herbal Collection & Market,Laboratorium,Resto dll.Jam buka kunjungan: 08.00- 16.00 dengan tiket masuk Rp 7.500,- (Senin-Jum'at) & Rp 10 ribu (Sabtu-Minggu) dengan layanan paket edukasi (min. 20 orang) & rombongan (min. 15 orang) karena kami hanya berdua kami putuskan untuk melihat-lihat bagian depan saja. Taman yang diresmikan 28 Februari 2011 oleh Gubernur Jateng saat itu (Bibit Waluyo) di ruang tamunya terpampang kisah lahirnya Jamu Nyonya Meneer,kisah logo,kisah awal mula Nyonya Meneer,11 produk awal jamu,ada patung seorang wanita sedang menumbuk ramuan jamu dan beberapa contoh bahan-bahan jamu.
Disini bisa tour keliling area dg guide yg ramah2, bs beli tanaman jg... Banyak ilmu deh, seru juga klo kesana rame2
Lokasinya mudah ditemukan. Saya datang pagi, masih sepi. Biasanya Taman Djamoe ini dikunjungi rombongan anak sekolah dan mahasiswa yang sedang melakukan penelitian. Ada juga turis yang ingin belajar tanaman jamu hingga pengolahannya. Sayangnya karena saya berkunjung bersama keluarga tidak ada guide. Langsung saja masuk dan melihat-lihat bahan-bahan jamu dan alat-alatnya hingga ke Taman Djamoe. Ada banyak contoh tanaman untuk obat dan jamu baik yang berasal dari Indonesia maupun lur negeri. Tempatnya nyaman dan teduh.
meski lokasinya agak jauh dari pusat kota, tapi taman djamoe ini perlu dikunjungi ketika ke semarang. Kita bisa belajar tentang beragam tanaman jamu yang ternyata sangat banyak. Jangan lupa mampir ke restonya
Lokasinya jauh dari puat kota semarang. Tempat bisa di tempuh dengan bis umum jurusan ambarawa atau salatiga dengan harga karcis tak sampai rp. 10.000 dari terminal banyumanik.
dirancang dengan lansekap yang sederhana namun cantik.bisa kenalan dengan tanaman-tanaman obat dan jamu yang biasa kita konsumsi sampai yang unik,salah satunya buah majapahit.bisa memesan layanan spa dengan menggunakan produk-produk jamu nyonya meneer,belajar membudidayakan tanaman obat,dan mencicipi produk kuliiner herbal.oleh-olehnya selain jamu,terus mampir ke kawasan pabrik biskuit yang tidak jauh dari TDI.
berkunjung kesini sih enaknya sore hari menjelang magrib sebab jika siang hari rasanya panas banget, rapi dan bersih tamannya.
berkunjung kesini sih enaknya sore hari menjelang magrib sebab jika siang hari rasanya panas banget, rapi dan bersih tamannya.
Sesuai namanya di taman ini di tumbuhi dengan tanaman-tanaman bahan pembuat jamu, cocok untuk berwisata sambil menambah ilmu pengetahuan kita terhadap kasiat tanaman-tanaman di sekitar kita.
Lokasinya mudah ditemukan. Saya datang pagi, masih sepi. Biasanya Taman Djamoe ini dikunjungi rombongan anak sekolah dan mahasiswa yang sedang melakukan penelitian. Ada juga turis yang ingin belajar tanaman jamu hingga pengolahannya. Sayangnya karena saya berkunjung bersama keluarga tidak ada guide. Langsung saja masuk dan melihat-lihat bahan-bahan jamu dan alat-alatnya hingga ke Taman Djamoe. Ada banyak contoh tanaman untuk obat dan jamu baik yang berasal dari Indonesia maupun lur negeri. Tempatnya nyaman dan teduh.
Kategori
DTW BUATAN
HTM
Rp. 0