Museum Prasejarah Sangiran
4.4
Sangiran adalah situs arkeologi di Jawa, Indonesia.[1] Menurut laporan UNESCO (1995) "Sangiran diakui oleh para ilmuwan untuk menjadi salah satu situs yang paling penting di dunia untuk mempelajari fosil manusia, disejajarkan bersama situs Zhoukoudian (Cina), Willandra Lakes (Australia), Olduvai Gorge (Tanzania), dan Sterkfontein (Afrika Selatan), dan lebih baik dalam penemuan daripada yang lain."
Ulasan Pengunjung
Berkunjung bersama putri berusia 9 tahun. Diorama dan fosil yang dipamerkan dapat menjadi bahan untuk penambah pengetahuan sejarah masa lalu kehidupan di bumi.
Buat pengemar sejarah dan ilmu pengetahuan, berkunjung ke Sangiran sangat mengasyikkan. Apalagi museum yang ditetapkan Unesco sebagai warisan dunia sejak tahun 1996 ini, sangat dekat dari Solo.Desember 2014 lalu saya dan istri, serta ke-2 anak kami kemari. Kami sampai sekitar tengah hari. Dan menghabiskan waktu sampai museum tutup. Itupun rasanya masih banyak yang belum kami lihat dan pelajari. Apalagi sebetulnya kami baru mengunjungi satu klaster saja. Yaitu klaster Krikilan atau yang dikenal sebagai Museum Purbakala Sangiran. Sementara masih ada 4 klaster lagi yang terpisah tapi tidak terlalu jauh letaknya dari Museum Sangiran. Yaitu klaster Dayu, Bukuran, Ngebung dan Manyarejo.Menemukan Museum Sangiran dari Solo tidak sulit. Dan petunjuk arahnya sangat lengkap. Lokasi parkirnya pun luas.Secara keseluruhan penyajian dan penataan museum sangat baik. Pencahayaan dan sajian informasi pengetahuan sejarahnya juga sangat bagus. Mungkin karena museum Sangiran baru ditata ulang. Mudah-mudah pengelola museum, pengunjung dan pemerintah daerah bisa memelihara warisan luar biasa ini.
Museum nya bagus dengan berbagai diorama yang menggambarkan homo erectus di Sangiran. Banyak fosil yang ditemukan bahkan hingga saat ini masih ada penggalian di situs ini. Menarik dipelajari.
Buat pecinta sejarah mst bgt mengunjungi museum ini..prtama masuk museum seru bgt soalnya kta bsa melihat evolusi manusia selain itu byk bgt fosil2 jaman pra sejarah yg bt kita kebayang kira2 jaman dlu kyk apa yaa..pokokna klo km doyan jalan2 sambil belajar museum ini cocok bgt..:)
Koleksi-koleksi yang ada cukup menarik bahkan kita dapat menyentuh fosil yang biasanya kita tidak diperbolehkan menyentuh koleksi museum
Kesekian kali aku dan keluargaku berkunjung ke Museum Purbakala Sangiran yang berada di Kalijambe,Sangiran, Sragen, Jawa Tengah.museumnya sekarang sangat bagus dan menurut saya sih,,,lengkap, dibanding yang dulu.sekarang ada taman bacanya buat anak anak. tempatnya sejuk dan nggak panas.kalau buat wisata keluarga sih,,cocok banget. i like it sangiran
Sangiran adalah tempat edukasi sekaligus tempat wisata yang sangat bermanfaat bagi para pelajar dan juga masyarakat umum. Banyak pengetahuan yang didapat saat berkunjung ke Sangiran. Saya rasa saya mau berkunjung kesana lagi 😁
Tak sengaja menemukan petunjuk museum sangiran dlm perjalanan.Harusnya bnyk lbh dipromosikan dan diberikan petunjuk arah ke lokasi.Museum ini sangat bagus, berisi sejarah penemuan fosil hewan purba dan homo sapiens, bagus untuk menambah pengetahuan anak2 kita.Gedung ini besar tp berkontour naik dan banyak sekali pilarnya, orang tdk bisa leluasa berjalan...tidak disarankan untuk orang lanjut usia.Pencahayaan kurang terang.
Sudah sejak lama saya ingin berkunjung ke salah satu situs yang termasuk dalam UNESCO World Heritage List, tetapi baru bisa terlaksana pada liburan Natal kemarin. Saya tidak menyangka bahwa museum ini sangat menarik dan menyenangkan. Museum Sangiran terbagi menjadi 3 bagian, sehingga diperlukan waktu cukup lama untuk menikmati museum ini. Penjelasan tentang benda-benda, sejarah dan geologi Indonesia dijelaskan dengan sederhana dan informatif, dan ada beberapa tv yang menampilkan video-video yang berhubungan dengan penemuan fosil Homo erectus di area Sangiran. Ada juga teater untuk menonton video khusus. Museum ini juga mudah untuk diakses. Sayangnya tidak ada tempat khusus untuk menjual cinderamata dari museum, yang ada adalah pasar kecil yang menurut saya justru tampak mengganggu karena agak semrawut.
Sangiran sebagai salah satu situs manusia purba tertua di bumi sudah diakui sebagai warisan dunia oleh Unesco. Kubah Sangiran merupakan situs prasejarah yang sangat lengkap dan menjadi acuan dalam berbagai penelitian baik dalam maupun luar negeri. Museum Sangiran merupakan jendela bagi para pengunjung dalam melihat Sangiran secara umum. Di dalamnya kita bisa melihat kronologi terbentuknya bumi, berbagai penelitian dan termuan prasejarah yang ditemukan di Sangiran, dan masih banyak lagi. Tidak lupa juga ditampikan fosil-fosil binatang purba yang tentunya tidak boleh dilewatkan. Puas berkunjung, masyarakat bisa menikmati makanan dan minuman dari warung-warung yang berada di sekitar museum. Jika ingin berbelanja suvenir dari Sangiran, tersedia juga lapak-lapak cindera mata di sana.
New museum sangiran ada taman yg cocok buat foto2.bagunan beebentuk joglo dan terdiri dari ruang pameran, aula, laboratorium, perpustakaan, ruang audio visual (tempat pemutaran film tentang kehidupan manusia prasejarah), gudang penyimpanan, mushola, toilet, area parkir, dan kios suvenir (khususnya menjual handicraft ‘batu indah bertuah’ yang bahan bakunya didapat dari Kali Cemoro). untuk tiket masuk ke wisata museum purbakala Sangiran ini adalah 5.000 ribu rupiah bagi wisatawan Domestik dan 11.500 rupiah bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke Museum Purbakala ini.
banyak hal yang didapat dalam museum manusia purbakala di sangiran, terutama buat anak2. tempatnya bagus dan bersih
Baik dari Yogyakarta atau Solo ke Sangiran, menyewa mobil adalah suatu keharusan karena tidak ada transportasi umum yang tersedia. Sebagai seorang pecinta arkeologi, saya menempatkan situs ini dalam daftar saya tiga tahun yang lalu, sayangnya, permintaan saya tidak dapat dipenuhi karena Dieng Plateau dan Sangiran terletak di arah yang berbeda. Agustus lalu, sopir saya akhirnya menaruhnya di jadwal saya setelah tiga perjalanan dibuat. Setelah hampir tiga jam perjalanan, Museum Manusia Purba Sangiran (The Homeland of Java Man) terlihat. Selain orang Jepang, saya adalah satu-satunya pengunjung dari luar negeri. Kompleks yang luas terdiri dari tiga ruang pameran, dari penemu evolusi, Charles Darwin, hingga pencari Peking Man, Mr. Pei, semuanya ditampilkan di papan dengan perkenalan singkat. Untuk kekecewaan saya, banyak arkeologi, fosil dan tengkorak adalah replika.
Betul. Museum ini sangat menarik. Penataan koleksinya bervariasi, tidak membosankan... penjelasannya informatif. Meski pun tanpa pemandu, pengunjung tidak akan bingung karena ada komputer dan tv yang menjelaskan benda yang dipamerkan. Ruangannya nyaman karena semua berAC. Toilet tersedia di beberapa tempat dan bersih. Menurut saya, museum ini sangat cocok dikunjungi keluarga dan anak-anak. Semua bisa belajar dan mendapat pengetahuan tentang perkembangan manusia dari temuan yang dipamerkan. Cluster Bukuran juga bagus sekali. Bangunannya modern. Di sini ilmu pengetahuan disajikan dengan menarik. Anak-anak pasti suka. Sangat beda dari museum biasanya. Museum ini cerah, terang, modern. Mudah-mudahan bisa terus terawat dengan baik.Hanya saja perjalanan menuju lokasi agak seru...terutama untuk yang tidak bawa kendaraan pribadi. Mungkin kalau ada shuttle yang dikelola warga bekerja sama dengan museum... akan lebih banyak lagi pengunjungnya. Di perjalanan menuju museum, kita juga dapat melihat suasana desa dengan rumah penduduk yang masih khas, berdinding kayu gebyok. Tradisional sekali.
Museum ini salah satu museum yang wajib dikunjungi saat berada di kota Solo. Museum ini menyajikan banyak sekali informasi mengenai jaman pra sejarah tidak hanya di Indonesia namun di negara lain juga ada.
Dengan perjalanan lewat jalur alternatif sragen gemolong Kalijambe. Yang Mana jalan Sragen ke Gemolong jelek. Tapi terbayarkan dengan adanya Museum purbakala yang bagus dan bangunan yang mewah lelah badan terlunaskan dengan bagus bangunan cagar budaya yang ada didesa Sangiran Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen
Takjub..kita bisa melihat betapa luar biasanya bangsa kita dan kontribusi untuk pengetahuan dunia. Baru tahu kalau lebih dari 75 persen fosil manusia pra sejarah di dunia ditemukan di Indonesia. Penataan informasi yang bagus dari pengelola museum. Beberapa diorama ditampilkan sangat menarik. Harga tiket masuk terlalu murah cuma Rp 5000 perorang. Mungkin bisa dibedakan antara pelajar yg sebaiknya mmg murah dan pengunjung umum. Karena mestinya diperlukan biaya yg besar untuk maintenance gedung dan pengembangam kedepannya. sound system juga perlu diperbaiki mengingat ruang audio visual yg kurang menarik karena suara yang pecah. Diperlukan juga tanda arah yang jelas untuk mempermudah pengunjung.Satu lagi sebaiknya disediakan jalur untuk kursi roda. O, ya ada satu poster yg mengatakan Mendel berasal dari australia.. Tolong diperbaiki karena Mendel berasal dari Austria. Secara umum sangat menarik dan direkomendasikan. Walau membutuhkan waktu sekitar 30 menit dari kota solo namun jalan menuju kesana mulus.
Salah satu museum yang paling bagus dan informatif. Banyak sekali yang dapat dipelajari di museum ini. Museum sangat luas, bersih dan terawat. Sangat disarankan untuk menggunakan tour guide, apalagi bila membawa anak sehingga dapat lebih banyak informasi yang didapat. Sempatkan berkunjung ke museum ini, pasti anda akan terkagum-kagum.
Kami tidak kecewa menggunjungi musium ini yang berisi koleksi berbagai hominid dari seluruh dunia. Meskipun tagline-nya The Home of Java Man, namun kenyataanya kami bisa menyaksikan berbagai fosil binatang purba juga, dari mulai gajah purba, banteng, buaya hingga kuda nil. Ini yang masih membuat saya penasaran, Kuda nil ternyata pernah tinggal di jawa lho. Selain itu kita juga bisa belajar tentang pembagian periode jaman dari mulai pre kambrium hingga sekarang. Juga berbagai ekspedisi penggalian digambarkan dan diceritakan ddengan lengkap. Pada akhir kunjungan ada satu area khusuus didedikasikan untuk Lucy (manusia gua dari flores). Pokoknya musium ini paling bagus dan lengkap dech intinya ..... recomended banget.
Aku benar-benar merekomendasikan untuk mengunjungi museum ini karena ini adalah situs warisan dunia unesco.Sayangnya, ketika kami tiba itu sudah lewat jam buka (tapi security membiarkan kami untuk beberapa baterainya: p) ini adalah lebih baik daripada beberapa museum yang pernah saya kunjungi sebelumnya. Ini adalah koleksi kami... kurasa aku bisa menghabiskan berjam-jam di museum ini pelajaro koleksi ini. Diorama ini kami indah meskipun tidak memiliki penjelasan dalam bahasa inggris. Ini adalah harus mengunjungi di solo!
Museum Sangiran letaknya di Sragen, tempatnya rapi, ber-AC, susunan dan letak benda-benda yang dipamerkan terstruktur dengan baik urutannya. Ada kamar mandi di dalam museum, lalu ada tempat sampah sebelum masuk museum sehingga di dalam museum bersih tidak ada sampah. Ada komputer yang cukup membantu anak-anak untuk mengetahui dan belajar sejarah maupun cerita dari benda yang dipamerkan.Ada mushola yang cukup bagus di luar museum (tapi masih di wilayah museum). HATI-HATI dengan monyet di luar museum,JANGAN mencoba bersandar di dekat kandang monyet. Saya melihat sendiri seekor monyet 'mencopet' kunci kendaraan seorang pengunjung dari saku belakang saat orang tersebut bersandar di kandang monyet.Biaya masuk ke museum 5000 rupiah perorang untuk wisatawan domestik, 11.500 rupiah untuk wisatawan asing. Bila ingin menonton film maka harganya 60.000 rupiah untuk satu rombongan. bila anda membawa motor, anda dapat parkir di dalam wilayah museum dengan membayar 3000 rupiah. untuk mobil dapat parkir di tanah warga sekitar. Museum buka jam 08.00 - 16.00 WIB pada hari Selasa - Minggu, tutup pada hari Senin.Jalan menuju ke museum bagus, namun sebaiknya berhati-hati dalam melihat petunjuk arah jalan, karena petunjuk jalan tidak begitu besar.
Membawa keluarga dan keponakan yg sekolah..saya sempatkan main kesini kemarin sore. Tempat ini agak jauh dari solo..jalannya sudah masuk ke arah gemolong sragen. Begitu sampai di plang selamat datang di sangiran kita belok kanan dan mengikuti jalan kecil sampai akhirnya sampai ke musium. Disini ada contoh2 replika manusia pra sejarah dan peninggalannya sesuai yg dipelajari di sekolah. Selain itu disediakan oleh2 batu batuan seperti batu magnet. Batu alam dan kalung khas sangiran.walau keabsahan teori ini masih di pertanyakan..pengenalan ke sini tidak ada salahnya utk menambah pengetahuan dan tentu sambil dijelaskan pto dan kontranya agar anak kritis
Menghabiskan waktu di sana untuk setengah hari dengan keluarga sebelum terbang kembali ke malaysia.ini sangat mengesankan, sangat baik ditampilkan, informatif dan menarik untuk mendidik tentang informasi yang jawa di laki-laki.itu bersih dan sangat baik informasi.Pemberitahuan "diam" seharusnya membetah (s) dan staf harus telah mandi di setiap kamar. Ini adalah museum dan beberapa tamu bersikap kasar hanya murah, tanpa mempertimbangkan tamu lain. Kami berjalan di sini dan di sana, membuat kebisingan.Toko-toko suvenir yang disediakan dan banyak pilihan, mengambil beberapa t-shirt dan bahagia tentang hal itu :)
banyak hal yang didapat dalam museum manusia purbakala di sangiran, terutama buat anak2. tempatnya bagus dan bersih
Sangiran bagus sekali buat education anak , tempat bagus , bersih , dan ramah, saran , bisa di buatin out bon, atau camping ground, atau flaying fok, good lah sangiran
Museum ini memberikan informasi lengkap sejarah peradaban manusia, sejak jaman purbakala hingga sekarang. Lokasi yang tidak jauh dari kota Solo, perjalanan darat ditempuh kurang lebih 1 jam.Harga tiket masuk yang sangat terjangkau, kita bisa menikmati koleksi lengkap sejarah peradaban manusia. Pengen tahu sejarah nenek moyang kita..silahkan kunjungi museum Manusia Purba Sangiran.
Museum ini diresmikan tahun 2011..Di kenal dengan nama Situs Manusia Purba Sangiran atau The Home Land of Java Man. Disini kita bisa mengetahui sejarah manusia Purba sampai dengan 2.4 juta tahun yang lalu. Museumnya bagus dan menarik, terdiri atas 3 display. Di lengkapi dengan gambar, cerita da patung patung manusia purba...Sangat bagus.
Bagus utk pendidikan. Ada penemuan baru di tahun 2015 ini. Bangunan terpelihara. Banyak pengetahuan. Biaya murah hanya rp 5000 / kepala plus parkir rp 5000. Total ada 3 bagian museum & disekitar masih ada beberapa museum lainnya. Sebaiknya luangkan waktu 5 jam agar puas
Tempat ini harus dikunjungi. Museum yang sangat bagus, Situs Warisan Dunia UNESCO, sebuah situs arkeologi penting dunia, orang Jawa, link yang hilang dan bukti Homo Pithecanthropus 700, 000 tahun yang lalu; hewan kuno; fosil yang paling relevan adalah alat bantu. Tur sangat edukatif dengan presentasi yang baik dan berbicara bahasa Inggris dengan sangat baik panduan dan menampilkan baik dilakukan - termasuk banyak dalam bahasa Inggris (bisa lebih) dan untuk mahasiswa yang ke Darwin dan Wallace. Kami disajikan dengan memesan 3 rd Situs Sangiran yang menakjubkan dari hominid (dalam bahasa Inggris 2012). banyak situs besar sedang berlangsung. Ini adalah fitur yang luar biasa dari rekonstruksi wajah purba ini. Yang juga menarik adalah sejarah dari pria (atau wanita) Flores, 106 cm tinggi dan luar biasa direproduksi. Silakan pergi ke situs web mereka untuk informasi lebih lanjut. Saya tambahkan untuk berdebat lagi tujuan situs ini menggugurkan semua agama, jadi tetap ilmu?
untuk menambah wawasan edukasi tentang prasejarah pada masa lampau, anda apabila berkunjung di Jawa Tengah wajib mengunjungi situs Purbakala Sangiran, dimana akan dapat anda lihat fosil-fosil dari manusia ( Phitecantropus Erectus , Megantropus Paleo Javanicus) ada juga Gading stegodon / gajah raksasa sepanjang 4 meter ), di Situs Sangiran anda juga akan mendapatkan Film mengenai kehidupan manusia jaman purba.Pada hari libur banyak sekali wisatawan mancanegara yang berkunjung di situs Sangiran ini untuk mengenali fosil-fosil jaman purba.Selamat menjelajahi situs Sangiran di kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Saya menggunakan motor untuk mencapai museum ini, jika jalanan lancar Jogja-Sangiran ditempuh kurang lebih 1 jam 45 menit. Dari jalan raya Solo-Purwodadi lokasi museum masih lumayan jauh, tetapi petunjuk jalanya jelas. Konsep Museum ini sangat unik, mungkin dikarenakan kontur tanah tempat museum berada. Dari tempat parkir kita diarahkan masuk ke museum yang berada ditas, pengunjung menaiki museum dengan tangga yang menuju loket tiket masuk. Pengunjung akan menemukan koleksi manusia purba dan kebudayaanya yang sangat lengkap di museum ini.
Museum itu sendiri adalah tidak layak untuk standar indonesia - tidak luar biasa, tetapi lebih baik daripada apa yang saya harapkan. Kompleks ini bagus untuk berjalan-jalan, tapi apa yang kami menikmati paling adalah berjalan kaki setelah mencoba untuk menemukan sepidolnya untuk tempat asli saya menemukan fosil. Hal ini dekat dengan baik dibumbui, anda bisa tanyakan ke salah satu penjaga keamanan membawa anda tersesat atau seperti yang kita lakukan dan jelajahi daerah pedesaan sekitar yang irigasi kompleks, dengan beberapa pemandangan yang bagus ke arah sawah dan mengobrol dengan serbasalah desa untuk menanyakan arah. Tidak ada yang ditandai sehingga hanya direkomendasikan untuk petualangan lebih hebat!
Ini adalah hari besar keluar jika anda berminat batuan, fosil atau evolusi manusia. Jika tidak, maka lupakan saja. Museum ini telah berkembang selama bertahun-tahun dan memiliki beberapa menarik dan menakjubkan fosil. Jangan lupa untuk menelusuri kios di luar untuk karang dan fosil-fosil. Ini sedikit memukul dan miss tapi sering ada beberapa sangat menarik kepingankepingan untuk dijual. Ada banyak toko-toko yang menjual fosil di kota itu sendiri. Tempat ini dapat dicapai dengan mudah dari yogyakarta. Kereta wisata solo untuk setiap jam dan kemudian itu mudah taksi atau sepeda motor naik taksi reguler ke situs web kami.
Ini adalah keharusan bagi mereka yang tertarik dalam Arkeologi dan awal peradaban serta mereka yang ingin tahu sedikit lebih banyak tentang teori evolusi, dan Cincin Api Pasifik.
Lokasi tidak begitu jauh dari Kota Solo dan tiket masuk yang terjangkau. Terdapat beberapa ruangan-ruangan yang masing-masingnya sangat menarik dan interaktif dan ruangan untuk pemutaran video. Cocok untuk yang suka sejarah.
merupakan sarana pembelajaran utk tahu asal usul manusia purba di Indonesia.dikemas dengan modern dan informatif.menampilkan peraga patung yg dibuat semirip mungkin.tempat nyaman bersih dan menarik
Di tempat ini anda dapat belajar tentang kebudayaan mereka dan orang-orang dari masa lalu. Pemandu tidak akan membuat anda melihat beberapa film dan tur museum, mereka akan membawa anda ke situs penggalian dan membiarkan anda menjelajahi situs web.
Setiap kali masuk situs ini hatiku semakin merasakan syukur anugerah Tuhan. Berbagai fosil yang dipampang di museum cukup lengkap menggambarkan kehidupan masa lalu. Nonton film merupakan cara baru memahami masa lalu di diorama museum. Juga ada perdagangan fosil sebagai souvenir, tetapi fosil tumbuh-tumbuhan
Tempat yang patut dikunjungi saat liburan ke Solo.Museumnya tertata dengan rapi.Sangat informatif.Cocok untuk dikunjungi anak sekolah.Fosil-fosil ditata dengan menarik.
Saya pergi ke Sangiran setelah belajar ini adalah Situs Warisan Dunia UNESCO, dan secara keseluruhan saya pikir itu hidup sampai itu reputasi. Sangiran adalah museum tentang perkembangan fisik dari spesies manusia, dari monyet - binatang pada umumnya untuk homo sapiens sekarang. Sebagian besar dari pameran ini menceritakan ke orangtua dan kerangka yang ditemukan di daerah; fitur geologis yang unik di bagian jawa ini membantu untuk mempertahankan banyak fosil, dan wilayah Sangiran telah menjadi tuan rumah untuk banyak bermanfaat besar. Museum itu sendiri memiliki tiga besar yang termasuk Galeri fosil dan keterangan yang besar. Yang membanggakan dari Collection adalah hampir - lengkap tengkorak Homo Pithecanthropus Sangiran yang dikenal sebagai - 17, yang memberikan banyak informasi tentang homo Pithecanthropus (yang telah punah hominid yang sangat mirip dengan manusia) bahwa ilmuwan tidak sudah. Ada juga sangat rinci rendering seni prasejarah manusia berdasarkan fosil. Galeri sendiri yang dapat diakses melalui jalan luar ruangan besar di atas bukit kecil. Ada banyak pepohonan hijau yang ditampilkan di jalan di luar, dengan air mancur, dan ini membantu memberikan taman rekreasi alam. Ada dua masalah yang saya miliki dengan museum ini. Salah satu adalah bahwa sulit untuk mendapatkan di sini; Saya harus menyewa seorang sopir dan menghabiskan sekitar 1 jam menuju bergelombang dan sempit jalan kembali untuk sampai ke fasilitas. Yang lain adalah bahwa banyak dari pameran tidak memiliki keterangan bahasa Inggris, sehingga saya mendapat kesan bahwa ada banyak informasi di sana saya hanya tidak bisa membaca. Namun, teks bahasa Inggris yang cukup besar yang bisa menjelaskan bahwa saya masih bisa memahami titik utama museum ini mencoba untuk menyampaikan. Ini, namun, kami tidak cukup untuk mengurangi dari fosil yang luar biasa dan rekonstruksi yang ditampilkan di Sangiran. Saya sangat merekomendasikan museum ini, terutama bagi mereka yang berminat dengan fosil.
Luar biasa! Berkunjung ke museum ini ibarat menyaksikan proses evolusi manusia dalam beberapa jam saja! Penataannya tidak seperti museum biasa, sangat menarik dengan komputer interaktif, diorama dan alat peraga lainnya.Ada beberapa ruang ber-AC yang dapat dimasuki dan dinikmati. Ruangannya tertata rapi dan bersih. Fasilitas toilet dan untuk orang cacat juga tersedia. Terima kasih UNESCO!Satpamnya sopan dan meminta kami mengisi buku tamu tapi ternyata mereka ingin menjual buku panduan saja. Ada juga berkeliaran warga sekitar yang berpura-pura sebagai guide, waspada saja.Tiket masuk cukup murah, hanya 5 ribu saja. Tapi bila anda membawa kendaraan maka tiket parkirnya juga sebesar 5 ribu dan ini tidak resmi. Souvenir-souvenir yang dijual di sini tidak istimewa, biasa saja dan tidak bagus.
New museum sangiran ada taman yg cocok buat foto2.bagunan beebentuk joglo dan terdiri dari ruang pameran, aula, laboratorium, perpustakaan, ruang audio visual (tempat pemutaran film tentang kehidupan manusia prasejarah), gudang penyimpanan, mushola, toilet, area parkir, dan kios suvenir (khususnya menjual handicraft ‘batu indah bertuah’ yang bahan bakunya didapat dari Kali Cemoro). untuk tiket masuk ke wisata museum purbakala Sangiran ini adalah 5.000 ribu rupiah bagi wisatawan Domestik dan 11.500 rupiah bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke Museum Purbakala ini.
pertama kali saya mengunjungi tempat ini. Saya masuk melalui jalan dari jalan raya solo sragen. Jalan memalui tepi sawah dengan pemandangan yang menarik dan seru!beberapa saat sebelum tiba di lokasi, saya menyadari ternyata di sangiran ini tidak hanya ada 1 buah museum, namun merupakan sebuah CLUSTER. Terdapat Beberapa Museum yang berdekatan. Saya mengunjungi 3 museum yaitu Museum INDUK Sangiran, Museum BUKURAN dan museum MANYAREJO.1. Museum Induk Sangiran: Terletak di Sangiran dengan gerbang berbentuk gading gajah menyilang. museum ini terlihat cukup terawat. Mengunjungi museum ini cukup nyaman karena seluruh ruangan menggunakan AC. Isi dari museum bervariasi namun sebagian besar mengenai geologi dan keadaan sangiran dari jaman prasejarah.2. Museum BUKURAN: Bagi saya ini adalah museum paling menarik, bangunan besar dan megah!! penataan dan isi museum sangat bagus dan modern. Museum ini baru saja diresmikan pada akhir tahun 2014.3. Museum MANYARAN: Museum ini juga baru saja diresmikan akhir 2014, di museum ini terdapat lokasi penggalian fosil. Meskipun tidak sebesar 2 museum lain, museum ini wajib dikunjungi.Untuk harga masuk, masih sangat murah, untuk museum Bukuran dan Manyaran malah belum ada tiket masuk.Menurut saya, Akses termudah adalah melalui jalan Raya Solo-Purwodadi. Salah satu kekurangan museum ini adalah masalah akses dan informasi. Dari 2 hotel yang saya inapi di solo, tidak ada satupun kertas informasi mengenai situs ini. Menurut saya, sebaiknya promosi digencarkan serta terdapat semacam "kantor perwakilan" di kota solo yang menyediakan shuttle ke komplek museum, sehingga wisatawan dapat dengan mudah mengunjungi lokasi.-shk-
jika Anda memiliki anak yang mulai belajar tentang sejarah di sekolah, maka Anda harus membawanya ke museum sangirm. mereka akan belajar dan menonton dari fosil asli. bukan hanya dari buku teks dan internet.orang Indonesia harus bangga dengan situs sangiran karena betapa mudahnya menemukan fosil di sini (Anda dapat membaca bagaimana mungkin dari museum).letaknya agak jauh dari kota tapi sekarang ada jalan tol. jadi menyewa mobil adalah pilihan terbaik. karena jalan tol baru ini, hanya 1 jam perjalanan dari bandara semarang, dan 4 jam perjalanan dari bandara Surabaya
merupakan sarana pembelajaran utk tahu asal usul manusia purba di Indonesia.dikemas dengan modern dan informatif.menampilkan peraga patung yg dibuat semirip mungkin.tempat nyaman bersih dan menarik
Kunjungan ke Sangiran sebenarnya merupakan hal yang saya idam2kan. sayangnya begitu sampai di museum ini banyak hal yang menjadi pertanyaan besar. mengapa koleksi sangiran yang begitu penting hanya ditampilkan begitu saja. kesan "mati" membuat koleksinya jadi tak menarik. padahal banyak yang bisa dipelajari dari museum ini, karena ini adalah pelajaran mengenai masa lalu dan asal usul manusia.usul saya, perbanyak wahana interaktif. ruang audio visual diperbanyak sehingga bisa menjelaskan koleksi sangiran dan pentingnya Sangiran.
Sangiran adalah situs penggalian arkeologi di Jawa di Indonesia. Sangiran diakui oleh para ilmuwan untuk menjadi salah satu situs paling penting di dunia untuk mempelajari fosil manusia. Museum dan pusat pengunjung saat ini memiliki tiga aula utama yang sangat modern.
Untuk kedua kalinya saya mengunjungi museum ini. Yang pertama 5 tahun yang lalu dan yang kedua Liburan Lebaran 2013 kemarin.Agak surprise juga saya ketika melihat museum ini sudah berubah ujud 180 derajat dibanding kedatangan saya yang pertama.Begitu masuk ke lokasi anda ditawarkan 2 pilihan, mau ke gardu pandang dulu atau langsung ke lokasi museum. Saya dan keluarga saya memutuskan untuk melihat lokasi museum dari Gardu Pandang terlebih dahulu. Agak disayangkan Gardu pandang ini kurang terawat dengan baik.Setelah melihat lokasi museum dari gardu pandang, kami melanjutkan ke arah museum, yang berjarak kira - kira 2 km. Setelah membeli tiket masuk, saya disuguhi dengan Bangunan museum yang sudah sangat berbeda dengan pertama kali saya kunjungi tempat ini. Di pintu masuk museum, ada penawaran untuk membeli buku tentang museum, yang boleh anda tolak.Dengan jalan agak menanjak anda akan menuju tempat pameran yang pertama. Begitu masuk di pintu area pameran 1, hawa sejuk AC menyambut anda. Demikian juga di area pameran 2 dan 3. Didalam area pameran anda bisa menyaksikan sejarah manusia dan juga kejadian yang terjadi di bumi ini.Pokoknya kalau anda ingin tahu tentang sejarah umat manusia, saya rekomendasikan ke sini, tapi kalau anda tidak suka sejarah.........hmmmmmmhhh kayaknya anda akan merasa boring.
Museum yang cukup bersih, nyaman, dan infrmatif. Baik untuk memberikan edukasi kepada anak2. Disarankan menggunakan kendaraan Pribadi, karena akses ke dalam yang cukup jauh, dan ternyata ada 4 museum purba selain sangiran ini, klaster bukuran (3km), Mlanyah rejo (4km) Dayu (11 km) dan satulagi saya lupa...
Sangat menarik dengan situs-situsnya hingga sangiran ini dinobatkan sebagai world heritage oleh UNESCO. Kita bisa juga menonton bagaimana sangiran terbentuk dan penjelasan lainnya. Cocok dijadikan sebagai wisata sejarah dan penelitian.
ini pertama kali saya dan keluarga mengunjungi meseum prasejarah sangiran, karna kami menginap di solo maka kami menggunakan jasa Go Car untuk kesana, tarifnya sekitar Rp. 110.000, karena ini musim dan kami mendapatkan informasi bahwa transportasi menuju Mesuem sangiran agak sulit, so kami menyewa Go Car tersebut PP diluar aplikasi. perjalan dari solo ke sangiran sangat kering dan tidak menarik. tiba di meseum sangiran, kami membeli tiket tarif per orangnya Rp. 5.000 /orang. didalam meseum sesuai dengan namanya kami melihat berbagai artefak prasejarah dan informasi mengenai masa perubahan manusia dan proses terciptanya dunia (BigBang). namun sayangnya meseum nya kurang atraktif, Agak gelap, No guide, area parkir mobil kurang nyaman, yah namun begitulah sepertinya nasib rata-rata meseum di negeri tercinta ini. untuk anda pecinta kuliner, di area meseum tidak terdapat kuliner yang khas maupun yang sedap mantap, yang banyak ditemukan hanyalah POP Mie :((waktu yang dihabiskan di area ini sepertinya hanya 1 jam dan cukup coz no more tourisn attraction
Museum dengan banyak pelajaran sejarah, dari manusia zaman dahulu, Sangat bagus untuk Edukasi anak-anak, kesini mampir sekalian Pulang Kampung. Tempatnya Bagus, harga tiket masuk pun tidak mahal. Mari Belajar Sejarah Yuk..
Ini adalah museum kelas satu yang menarik. Kami belajar lebih banyak tentang Manusia Jawa daripada yang kami tahu sebelumnya (sebagai anak muda, penemuan sebelum Leakey, ini adalah hubungan terdekat dengan manusia yang ditemukan hingga saat ini).Kami menghabiskan setengah hari di sana, yang hampir tidak cukup untuk melihat semuanya, tetapi lebih dari itu cukup melelahkan mental seseorang, jika Anda benar-benar menyerap ilmu yang ditampilkan. Tentu saja kunjungan yang lebih cepat dengan fokus pada diorama yang dilaksanakan dengan baik (dan secara anatomis benar) akan bagus untuk keluarga dan mereka yang memiliki minat lebih umum.Itu melebihi harapan kami, dan kami senang kami pergi.
berbagai miniatur prasejarah disajikan disini, sayangnya terlalu banyak penjelasan berupa tulisan panjang sehingga membuat pengunjung cepat bosan padahal untuk edukasi sangat bagus. tapi secara keseluruhan tetap menarik
Saya datang ke sini mungkin sekitar 5 - 6 tahun yang lalu, saya tidak mendapatkan kesan apa pun. Tetapi kemudian saya datang ke sini lagi setelah saya bergabung dengan kelas internasional tentang sejarah asal usul manusia, saya mendapati museum ini begitu mempesona dengan kekayaan informasi tentang apa yang terjadi dengan sejarah manusia di Jawa jutaan - juta tahun yang lalu.Saya menyadari bahwa dengan informasi tentang tempat berharga ini dapat mengubah pikiran saya begitu banyak.Tempat ini harus dikenal karena kekayaannya, tidak hanya tentang sejarah manusia di Jawa tetapi juga di dunia ini.Anda tidak hanya akan belajar tentang sejarah tetapi juga menemukan bahwa manusia adalah makhluk paling rumit namun diberkati di bumi yang dapat bertahan hidup untuk waktu yang sangat lama.Di sisi lain, museum ini juga dikelilingi oleh 4 museum lainnya dan beberapa situs penting tentang penggalian fosil, Anda mungkin ingin tahu tentang permata tersembunyi lainnya. Saya tahu banyak tentang tempat ini karena tesis saya berlangsung di sini.
Museum yang menarik! Jika selama ini kita membayangkan museum adalah bangunan kuno yang menyimpan benda-benda usang, Museum Prasejarah Sangiran adalah kebalikannya. Benda-benda koleksi museum ditata secara menarik, dan diberi keterangan secara runtut. Tak hanya melihat fosil-fosil, pengunjung juga diajak mempelajari kehidupan prasejarah yang pernah ada di Sangiran, serta teknik-teknik bagaimana para ahli arkeologi menemukan dan mempelajari kehidupan prasejarah melalui fosil. Harga tiket masuk museum sangat murah, sehingga museum ini menjadi favorit kunjungan bagi keluarga. Namun siapkan stamina sebelum berkunjung, karena bangunan museum cukup luas dan bertingkat.
Sangat Berbeda waktu saya masih kecil, lebih bagus, nyaman, bersih.. Petugasnya ramah2, Tempanya jauh dari kermaian..
Museum Sangiran sangat terkenal di daerah Sragen, tempatnya di outdoor yg bagus, dan indoor yg memamerkan beraneka barang atau benda purbakala
Museum Unik tentang bagian yang sangat penting dari evolusi manusiaInformatif, bi langual dan sangat baik dilakukanBenar-benar merekomendasikan ini
salah satu museum terbaik di indonesia tapi tersembunyi yang kecuali jika anda benar-benar mencari tempat ini. Sekitar 30 menit perjalanan di luar hotel ini untuk melihat aula kuno yang menunjukkan evolusi manusia di indonesia sebagai archealogy sarang berada di dekatnya.
Museum nya bagus dengan berbagai diorama yang menggambarkan homo erectus di Sangiran. Banyak fosil yang ditemukan bahkan hingga saat ini masih ada penggalian di situs ini. Menarik dipelajari.
Sangiran bagus sekali buat education anak , tempat bagus , bersih , dan ramah, saran , bisa di buatin out bon, atau camping ground, atau flaying fok, good lah sangiran
Museum manusia purba yang terbaik yang pernah saya kunjungi. Dengan tilet masuk yang sangat terjangkau, dan fasilitas2 yang sudah lemgkap membuat para pengunjung merasa nyaman untuk mendatangi museum ini. Banyak pelajaran2 yang kita dapat bila telah mengunjungi tempar ini
Perjalanan ke sini cukup lumayan dari pusat kota dan sebaiknya membawa kendaraan sendiri.Museum ini sudah direnovasi dengan tata letak dan display koleksi-koleksinya yang cukup menarik dan informatif.Tempat yang bagus untuk mengenalkan anak-anak pada kehidupan manusia purba yang ada di Indonesia
Salah satu dari sedikit museum bagus di Indonesia. Koleksinya sangat banyak dan terawat. Gedung museumnya juga bagus. Tiket masuknya juga terjangkau.
Museum Prasejarah Sangiran ini letaknya di Sragen sekitar 1 jam perjalanan mobil dari Solo. Jalan aspal menuju ke lokasi kurang bagus. Tempat parkir luas tapi sayang agak kotor biarpun banyak disediakan tempat sampah. Tiket masuk 5 ribu rupiah per orang. Bangunan cukup megah. Full AC. Diorama bagus2 dan sangat edukatif. Cukup informatif untuk membawa imajinasi kita ke kehidupan masa prasejarah. Sangat bermanfaat untuk anak2 sekolah berkunjung kesini. Kios2 di sekitar museum cukup lengkap menjual aneka makanan minuman, kaos, suvenir, dan aneka macem batu akik! Wajib belanja batu akik atau fosil kalo kesini.. Jangan lupa tawar-menawar dulu sebelom beli. hehe.. :)
Sangiran adalah tempat edukasi sekaligus tempat wisata yang sangat bermanfaat bagi para pelajar dan juga masyarakat umum. Banyak pengetahuan yang didapat saat berkunjung ke Sangiran. Saya rasa saya mau berkunjung kesana lagi 😁
Saya ke sini saat kuliah lapangan matkul Paleontologi. Di setiap peninggalan yang dipajang dilengkapi dengan penjelasan yang sangat lengkap. Tempatnya sangat luas. Hanya saja udara di sana sangat panas, jmembuat rasa malas kalau berlama-lama memutarinya.
Sangiran merupakan obyek wisata paling menarik bagi kami selama di solo. Namun sayang sekali petunjuk arah menuju museum ini yang terletak 1 jam di luar kota solo sangat minim. Jadi jika ingin mengunjungi museum ini dengan membawa mobil sendiri harus banyak bertanya.
Kesekian kali aku dan keluargaku berkunjung ke Museum Purbakala Sangiran yang berada di Kalijambe,Sangiran, Sragen, Jawa Tengah.museumnya sekarang sangat bagus dan menurut saya sih,,,lengkap, dibanding yang dulu.sekarang ada taman bacanya buat anak anak. tempatnya sejuk dan nggak panas.kalau buat wisata keluarga sih,,cocok banget. i like it sangiran
Tiba di museum - itu benar-benar penuh dengan anak-anak - tapi tidak ada masalah. Kami tertarik dengan panduan di pusat, yang menjelaskan pentingnya penggalian arkeologi ini - itu benar-benar sangat baik dilakukan & yang paling menarik. Grafis yang bersama dengan banyak fosil di luar biasa saya lihat.Dari sana kami pergi dengan panduan ini relatif dekat dengan mobil & kemudian berjalan melintasi sawah kering ke tepi sungai - tempat ini berharap bahwa kita akan menemukan fosil - namun tidak ada hari ituSaya akan sangat menyarankan kunjungan ke museum ini
Lokasinya berada di situs prasejarah dimana ditemukan fosil purba. Tempatnya lengkap baik diaroma, maupun urutan sejarah zaman prasejarah, nyaman dan lumayan bersih sehingga pengunjung bisa berlama lama di museum ini.
Museum ini tertata dengan apik... Tempat itu bersih dan informatif.Ada beberapa toko souvenir yang dekat di tempat parkir.Saya kira jika anda, ingin informasi tentang peradaban kuno yang anda mungkin ingin mempertimbangkan tempat ini.Ada beberapa toko menjual fosil yang mereka mengklaim untuk menjadi nyata... tapi saya rasa lebih baik hati-hati tentang harga yang mereka berikan anda.
Walaupun letaknya jauh dari kota, ini situs warisan dunia UNESCO ini layak untuk dikunjungi. Anda bisa mengunjungi museum ini dengan mobil dari Solo, Jawa Tengah. Pada awalnya, kami sangat terkejut oleh pintu masuk, mereka hanya dikenakan biaya 5 ribu rupiah per orang, termasuk biaya parkir. Museum ini memiliki tiga kamar ber-AC yang menampilkan pertunjukan yang tidak hanya hasil penyelidikan di Sangiran, tetapi juga sejarah evolusi. Salah satu bagian yang menarik adalah tampilan dari fosil dari hasil penyelidikan. Anda dapat menemukan besar gajah gading, gajah mungkin dua kali saat ini. Mereka juga menunjukkan beberapa penjelasan tentang evolusi hewan dari zaman kuno. Yang paling menarik dari tampilan, tentunya orang fosil dari situs web, mereka ditemukan oleh paleontologi di daerah itu. Hal ini diyakini bahwa temuan ini ada link yang hilang dari teori evolusi Charles Darwin. Mereka memiliki koleksi cukup lengkap, tidak hanya informatif tetapi juga menarik. Namun, ketika kami mengunjungi tidak menawarkan tur, tapi itu tidak masalah karena itu sendiri memiliki tampilan yang memberikan banyak informasi.
Sangat mudah menemukan tempat ini karena petunjuk jalan sudah banyak terpampang, dari jalan raya Solo-Purwodadi ikuti petunjuk ke arah Sangiran, melewati jalan berbukit naik-turun. Biaya masuk lumayan murah, hanya Rp 5000/orang, kita bisa mendapatkan informasi dan wawasan prasejarah. Ruangan museum full AC dan terasa sangat dingin ketika hujan turun.
Salah satu museum yang paling bagus dan informatif. Banyak sekali yang dapat dipelajari di museum ini. Museum sangat luas, bersih dan terawat. Sangat disarankan untuk menggunakan tour guide, apalagi bila membawa anak sehingga dapat lebih banyak informasi yang didapat. Sempatkan berkunjung ke museum ini, pasti anda akan terkagum-kagum.
Rambu arah menuju museum terlihat jelas dari tugu 'Welcome to Sangiran Archaeological Site' bergambar gajah/manusia purba, dari jalan raya Solo-Purwodadi masuk +/- 2,5 km ke timur lewat gerbang 'Situs Sangiran' yang unik Dengan membayar tiket masuk Rp 5 ribu plus karcis parkir roda-4 Rp 5 ribu kita mulai masuk gerbang yaang dihiasi dua gading besar dan patung manusia purba Sangiran (The Homeland of Javaman) menuju ke koridor museum yang luas & terpelihara. Ada dua pintu masuk: Ruang Pamer-1 (Kekayaan Sangiran) & Ruang Pamer-2 (Langkah Kemanusiaan),masing-masing berisi koleksi aneka ragam yang berbeda: masalah alam semesta, pulau Jawa, kehidupan flora-fauna zaman dulu, dan fokus utama tentang manusia purba/'homo erectus' (ada tiga jenis: arkais,tipik/ klasik & progresif) yang mengalami evolusi sampai menjadi manusia modern/ 'homo sapiens' melalui proses penggalian fosil di situs & penelitian oleh ilmuwan seperti: Charles Darwin, Wallacea, Dubois, van Koenigswald, Mendel dst serta ilmuwan dari Indonesia seperti: Prof. Soejono,Prof.Sartono & Prof.Teuku Jacob terus dilanjutkan generasi penerusnya. Temuan terbaru (2015) di Sangiran:gading gajah,tulang belakang gajah & rahang bawah buaya. Semuanya disajikan dengan bagus dalam ruangan ber-AC,tata cahaya & diorama yang menakjubkan; butuh waktu lama untuk menikmati detail isi museum yang lengkap,penuh edukatif, selasar/koridornya panjang & berliku dari lantai-1 s/d 2,pengunjung di kawal oleh security yang 'care'.Sebetulnya selain Museum Prasejarah Sangiran (masuk area situs Krikilan) sebagai 'World Heritage' UNESCO masih ada museum-museum lainnya seperti: Klaster Ngebung (jarak 3 km dari Krikilan),Klaster Bukuran (4 km dari Krikilan atau 5,5 km dari jalan raya),museum pendukung Manyarejo (4,5 km dari Krikilan/ 6,3 km dari jalan raya) dan Klaster Dayu (11 km dari Krikilan). Ada beberapa rumah penduduk yang menjual souvenir di jalan menuju museum. Saat kami ke sana ada project pembangunan jembatan yang berbentuk unik disebelah museum Dari 'Bigbang' hingga Sangiran tercipta, silahkan nikmati sensasinya...
Bagi pecinta sejarah wajib datang tempat ini. Tempatnya terpencil dan tersembunyi, kalau gak pakai GPS pasti nyasar gak karuan. Banyak peninggalan pra sejarah dipamerkan, membuat kita terpesona dan menambah pengetahuan tentang peradaban masa lampau.
Penelitian tentang manusia purba dan binatang purba diawali oleh G.H.R.Von Koenigswald, seorang ahli paleoantropologi dari Jerman yang bekerja pada pemerintah Belanda di Bandung pada tahun 1930-an. Beliau adalah orang yang telah berjasa melatih masyarakat Sangiran untuk mengenali fosil dan cara yang benar untuk memperlakukan fosil yang ditemukan. Hasil penelitian kemudian dikumpulkan di rumah Kepala Desa Krikilan, Bapak Totomarsono, sampai tahun 1975.Pada waktu itu banyak wisatawan yang datang berkunjung ke tempat tersebut, maka muncullah ide untuk membangun sebuah museum. Pada awalnya Museum Sangiran dibangun di atas tanah seluas 1.000 m2 yang terletak di samping Balai Desa Krikilan. Sebuah museum yang representatif baru dibangun pada tahun 1980 karena mengingat semakin banyaknya fosil yang ditemukan dan sekaligus untuk melayani kebutuhan para wisatawan akan tempat wisata yang nyaman. Bangunan tersebut seluas 16.675 m2 dengan ruangan museum seluas 750 m2.Bangunan tersebut bergaya joglo dan terdiri dari ruang pameran, aula, laboratorium, perpustakaan, ruang audio visual (tempat pemutaran film tentang kehidupan manusia prasejarah), gudang penyimpanan, mushola, toilet, area parkir, dan kios suvenir (khususnya menjual handicraft ‘batu indah bertuah’ yang bahan bakunya didapat dari Kali Cemoro).Museum Sangiran terus melakukan pembenahan dan penambahan bangunan maupun fasilitas pendukung untuk mempertegas keberadaannya sebagai warisan dunia yang memiliki peran penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan maupun untuk menciptakan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke tempat ini. Museum Sangiran sekarang telah berevolusi menjadi sebuah museum yang megah dengan arsitektur modern.Saya merekomendasi untuk anda kunjungi. Untuk hotel dan biro travel sudah selayaknya mencantumkan Museum Sangiran sebagai daerah tujuan wisata. Tempat ini mudah dijangkau dari Kota Surakarta dengan jalanan naik turun yang sudah beraspal mulus.
Ada lima kluster di kompleks Sangiran. Sejauh ini yang terkenal adalah yang berlokasi di Krikilan. Bangunannya luas dan terbesar. Tetapi empat kluster lainnya tak kalah bagus, saya sarankan kunjungan pertama ke Kluster Bukuran, lalu ke Manyarejo, lalu Krikilan, Menara Pandang, Ngebung lalu kluster Dayu sebagai penutup (karena letaknya terpisah cukup jauh dengan kluster lainnya). Setelah itu Anda bisa melanjutkan perjalanan kembali ke Kota Solo.Saran saya selalu sediakan minuman di tas Anda, sebab kontur tanahnya naik turun.
Museum ini sudah beberapa kali direnovasi dan kini sangat nyaman. Di museum ini kita bisa mempelajari tentang sejarah manusia purba, terutama dari Jawa, Sangat edukatif....tidak bosan meskipun sudah tiga kali pergi ke sana. Jangan lupa mampir ke tempat ini jika ke Solo. Letaknya sekitar 45 menit dari Solo dengan menggunakan kendaraan bermotor
Tempat yang menarik untuk belajar sejarah peradaban manusia. Tempatnya luas dan sejuk. Sayang, tidak ada angkutan umum menuju lokasi museum kecuali ojek.
Tanda jalan menuju lokasi cukup jelas. Display dan informasi yang disajikan di dalam museum cukup lengkap dan mudah dimengerti. Setelah berpuluh tahun belajar tentang manusia pra sejarah dan sulit untuk memahami, dengan berkunjung ke museum ini saya jadi mengerti.
Museum ini cukup kecil tetapi memiliki banyak menampilkan menarik, cukup dengan beberapa pameran yang dingin dan banyak informasi di kedua ilmu sekitar awal evolusi manusia dan upaya arkeologi untuk mengerti. Namun, kami menemukan bahwa, setelah menangkap sebuah super untuk sampai ke sana, kami tidak dan taksi kembali ke - ada yang jadi akhirnya kami setuju harga dengan orang lokal yang akan menjemput istrinya dari bekerja, jadi mungkin layak dipertimbangkan untuk transportasi di muka!
Museum ini berguna untuk mengetahui manusia prasejarah atau manusia purba zaman dahulu,kehidupan zaman prasejarah.bagus banget.
penasaran dengan museum ini, akhirnya kami kunjungi juga ke sragen. melihat aneka prototype manusia purba dan hewan purba ada juga film dokumenternya. by the way jangan ke sini hari senin karena tutup alias libur.
Adalah baik untuk melihat bahwa museum ini telah dibuka kembali setelah renovasi yang panjang. Saya telah datang ke sini selama 40 tahun dan itu sama menariknya seperti di hari-hari awal. Bagi saya, yang paling penting adalah fosil. Itu pasti tempat yang menakjubkan jutaan tahun yang lalu.Ada banyak kios di dekat pintu masuk yang menjual banyak pernak-pernik, tetapi, jika Anda perhatikan dengan cermat, beberapa dari mereka memiliki beberapa fosil yang sangat menarik dengan harga yang sangat wajar. Beberapa juga memiliki tipuan, tetapi mereka cukup mudah dikenali.Jika Anda naik kereta api dari Yogyakarta untuk hari itu maka pesan tiket kereta Anda sebelumnya karena ada antrian panjang dan waktu tunggu dan mereka menjual dengan cepat.
Salah satu museum yang keren di Indonesia.Lokasinya dekat salah satu area UNESCO World Heritage: Sangiran.UNtuk mencapai kesana dari Solo sebaiknya menyewa kendaraan.tarif masuk sangat terjangkau. Di dalam museum terdapat berbagai informasi terkait perkembangan manusia purba. Disajikan secara menarik dan tidak membosankan.Museum terawat dan sangat patut untuk dikunjungi.
saya ber-empat sama keluarga mengunjungi museum ini dan ternyata sangat banyak pelajaran yang di dapat di dalamnya, kita bisa belajar sejarah kehidupan manusia terutama sejarah manusia indonesiaRuangan museumnya nyaman dengan informasi yang informatifAlangkah baiknya jika di lain waktu juga ada wisata edukasi menjadi peneliti secara langsung jadi secara emosionalnya bisa dapat juga
Disarankan menggunakan kendaraan pribadi jika akan mengunjungi museum ini karena letaknya agak jauh dari jalan utama. Menurut saya desain museum ini sangat keren karena mengikuti struktur tanah yang ada dan dilengkapi dengan diorama yang menarik pula. Dengan mengunjungi museum ini kita sekan dibawa ke ribuan tahun lalu ketika nusantara masih dalam masa prasejarah. Setiap diorama disusun dengan sangat nyata dengan model manusia dan hewan prasejarah dalam ukuran aslinya. Untuk cinderamata, pengunjung bisa membawa pulang berbagai jenis bebatuan fosil yang telah dikreasikan menjadi cinderamata berbagai bentuk yang indah.
Museum Sangiran menyajikan benda-benda prasejarah dengan tampilan yang bagus. Ada mini bioskop, touch screen monitor, dan ada karya seni berupa manusia sejarah yang dibuat dengan teknologi modern yang terbaru. Akses jalan menuju museum juga bagus.
Museumnya besar. Letaknya tersembunyi. Tapi bisa ditemukan dengan bantuan gps. Banyak diorama yg menarik. Tidak terlalu ramai padahal kami datamg di akhir pekan. Lebih cocok untuk anak usia remaja.
Saya kira perjalan ke museum sangiran ini akan sulit karena kita hanya berbekal google maps dan tanya sebisanya kepada penduduk. Tapi ternyata lokasi mudah ditemukan dan kebetulan kami pergi kesana saat hari kerja bukan weekend jadi tidak bertemu macet :)Museum ini cukup informatif dan tertata.Selain itu juga biaya masuk cukup murah.Sangat pas bila penyuka sejarah mengunjungi tempat ini.
Perjalanan sekitar 1 jam dari Solo. Lokasi mudah ditemukan, ada banyak petunjuk menuju museum. Museum manusia purba, lengkap, mendidik. Tempat kebanyakan didalam ruangan ber ac, dilengkapi dengan diorama yang apik
Museum yang didirikan di atas gunung non-aktif itu menarik, selain perjalanan yang harus berkelok dan turun naik, maka dgn masuk museum itu kita dapat memahami pola arsitektural yang cocok di daerah pegunungan... :D (sotoy).. dan kunjungan ini dalam rangka Praktek kuliah lapangan matkul Sejarah Nirleka..disana kita dibawa oleh Guide ke situs pertama yakni di sungai tempat penggalian dari fosil maunisia purba Homo Soloensis atau lebih dikenal dgn homo sapiens..yang kecerdasannya menyerupai manusia sekarang.. lalu agak jauh dari sana kita diajak pula melihat bekas sisa air laut yang pada zaman purba Pulau Jawa masih berupa Lautan, guys,, ada 2 kolam bersebelahan berdiameter sekitar 1 meter yang memiliki rasa asin dan mengeluarkan gelembung berupa gas.. dimana gas itu dapat menyala bila disulut dgn Api (Boleh Banget dicoba, tidak berbahaya kok :D ) kolam ini terletak diseberang Museum, atau kita berjalan memutar melewati bukit, rumah penduduk dan tepat di halaman belakang rumah penduduk yang digunakan untuk memelihara sapi..that's all.. kita disambut berbagai fosil asli seperti gading Mamoth yang panjangnya 1.5 meter. dan berbagai fosil pohon, harimau, badak dsb. yang telah jadi batu.. di sana banyak terdapat diorama, kotak info yg serupa kotak ATM, foto, tulisan, maupun benda-benda hasil purbakala yang ditemukan.. dan Amazingnya itu ada replika para manusia purbaso bagi kalian yang suka traveling dan kuliah tak ada salahnya kesini. selain bagus dan khas banget nuansa Jawa-nya pada prasejarah, tempat itu belum berpolusi dan asri kok.
Museum dengan banyak pelajaran sejarah, dari manusia zaman dahulu, Sangat bagus untuk Edukasi anak-anak, kesini mampir sekalian Pulang Kampung. Tempatnya Bagus, harga tiket masuk pun tidak mahal. Mari Belajar Sejarah Yuk..
Museum yang bagus di mana merally evolusi manusia adalah tunggal, sayang adalah pilihan yang ditulis dalam bahasa indonesia. Jika anda seperti itu layak di kunjungi evulosi. Satu-satunya masalah adalah akses, anda harus pergi untuk solo, stasiun kereta api dan taksi untuk pergi menonton ikan paus.
Sangat baik utk pendidikanTapi tempatnya aga sulit..jalanya kurang okeKarcisnya murah..petugas ramahSebaiknya jangan pas libur/weekend ..penuh dg anak2 dan ortunya ha3
Di Indonesia, kata "Museum" adalah tempat yang sama tua berdebu (mungkin angker) menampilkan artefak tua berdebu dengan potongan-potongan kertas yang di tempat yang memberikan informasi plak. Tapi tidak di sini. Museum Sangiran adalah lebih baik, lebih baik daripada biasa waaayyy museum di Indonesia. Ada kegiatan interaktif, dioramas yang relevan, dan memberikan informasi yang besar kertas, bersama dengan rapi - artefak yang ditampilkan. Sangat bagus!
Museum ini terawat dengan baik - - Museum ini memiliki bangunan yang bagus, bersih, nyaman dan memiliki pendingin udara di setiap kamar. - Banyak informasi tentang evolusi kuno dan penelitian yang tercetak di dinding - Lokasinya cukup jauh dari pusat kota, lebih baik pergi dengan kelompok dan menyewa kendaraan. - Tidak ada pemandu yang bisa menjelaskan lebih lanjut tentang sejarah atau artefak artefak lain daripada membaca petunjuk yang Sendiri - Tidak banyak yang bisa dilihat karena dulunya paling hanya dioramas dan informasi yang tertera di dinding
Belum lengkap kalo ke solo jika tidak mampir ke sragen melihat museum manusia purba. Uniknya, museum ini libur setiap hari senin karena perawatan museum. Di jalan masuk menuju museum banyak penjual batu akik. Kami hanya mampir sebentar saja karena harus kembali ke jakarta sore hari.
Senang bisa mengajak anak anak kesini, tempatnya tertata rapih sangat edukatif dan lumayan bersih, sudah full ac di beberapa lokasi, sangat menambah wawasan anak anak mengenai sejarah jaman purbakala dengan beberapa jenis batuan. mudah mudahan tetap ditingkatkan area wisata edukasinya.
Museum sangiran adalah museum yang berisi fosil fosil manusia purba yang terletak di Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, propinsi Jawa Tengah. Museum ini di kelola oleh Pemerintah Pusat dan Kabupaten Sragen. Selain indah untuk wisata museum tersebut juga untuk penelitian ilmu pengetahuan.
Museum ini sangat lengkap. Selain memberikan diorama dan penjelasan detail mengenai benda-benda prasejarah, museum ini juga sangat bersih dan nyaman. Tiket masuknya sangat terjangkau dan kondisi museum sangat terpelihara. Ruangan Museum dilengkapi pendingin ruangan sehingga sangat nyaman dan dilengkapi dengan toilet yang bersih. Toko souvenir dan oleh2 juga tertata dengan rapi.Overall sangat memuaskan.
Museumnya bagus dan terawat. Museum ini menyimpan bukti zaman prasejarah manusia jawa. Terdapat banyak artefak kuno dan sisa tulang belulang manusia serta hewan purba di tanah jawa era prasejarah
ini pertama kali saya dan keluarga mengunjungi meseum prasejarah sangiran, karna kami menginap di solo maka kami menggunakan jasa Go Car untuk kesana, tarifnya sekitar Rp. 110.000, karena ini musim dan kami mendapatkan informasi bahwa transportasi menuju Mesuem sangiran agak sulit, so kami menyewa Go Car tersebut PP diluar aplikasi. perjalan dari solo ke sangiran sangat kering dan tidak menarik. tiba di meseum sangiran, kami membeli tiket tarif per orangnya Rp. 5.000 /orang. didalam meseum sesuai dengan namanya kami melihat berbagai artefak prasejarah dan informasi mengenai masa perubahan manusia dan proses terciptanya dunia (BigBang). namun sayangnya meseum nya kurang atraktif, Agak gelap, No guide, area parkir mobil kurang nyaman, yah namun begitulah sepertinya nasib rata-rata meseum di negeri tercinta ini. untuk anda pecinta kuliner, di area meseum tidak terdapat kuliner yang khas maupun yang sedap mantap, yang banyak ditemukan hanyalah POP Mie :((waktu yang dihabiskan di area ini sepertinya hanya 1 jam dan cukup coz no more tourisn attraction
Musium ini terletak agak di dalam jadi harus jeli membaca papan petunjuk dari jalan raya Solo - Sragen atau Solo - Purwodadi. Namun saya kagum melihat isinya yang cukup lengkap dan menggambarkan kondisi sejarah masa purba, cikal bakal manusia Indonesia khususnya di Jawa.
Tempatnya menarik, eksotis, dengan keramahan penduduk di sekitar museum... Cobalah menginap di wisma atau pondokan penduduk setempat, pasti akan merasakan nuansa jawa yang sangat kental. Anda akan banyak mendapatkan pengetahuan tentang kepurbakalaan langsung dari warga sekitar museum
saya menyukai sejarah dan kebetulan sebagai dosen saya memegang matakuliah2 sejarah terutama sejarah tekstil. saya suka tempat ini dan sebetulnya sering datang ke tempat ini....terakhir Desember yl. setiap ada tamu datang ke solo, tempat ini sebagai tujuan awalnya.....semoga semakin tertata dan jauh lebih baik dari sekarang.....sebab menurut saya sekarang pun sudah jauh berbeda suasananya dibanding ketika pertama saya datang ke tempat ini tahun 1990. bravo sangiran....
Tempat ini wajib dikunjungi museum di jawa tengah. Aku tidak mengharapkan untuk menjadi baik ini. Sedangkan kebutuhan perbaikan di beberapa area, masih salah satu yang terbaik di jawa tengah atau pulau jawa.
Kategori
DTW BUDAYA
HTM
Rp. 0