Monumen Serangan Umum 1 Maret
3.8
kosong
Ulasan Pengunjung
Monumen Serangan Umum 1 Maret berada satu kompleks dengan Benteng Vredeburg (di depan Kantor Pos Besar DIY). Monumen ini bertujuan untuk memperingati serangan tentara Indonesia terhadap Belanda pada tanggal 1 Maret 1949 dimana penyerangan dilakukan pada pukul 06.00 menggunakan strategi gerilya untuk menyerang pos-pos Belanda yang membuat tentara Belanda kesulitan melawan TNI. Serangan ini dilakukan untuk membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia masih memiliki kekuatan untuk melawan Belanda. Saat itu serangan Tentara Nasional Indonesia dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto, Komandan Brigade 10 daerah Wehrkreise III, yang tentu saja setelah mendapat persetujuan dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. Sri Sultan Hamengkubuwono IX menganggap saat itu Indonesia harus membuktikan kepada dunia luar bahwa walaupun para pemimpin negara Indonesia saat itu ditawan oleh Belanda, bukan berarti pemerintahan Indonesia telah lumpuh, tetapi sebaliknya pemerintah Indonesia masih ada dan TNI masih kuat sehingga dapat mendukung perjuangan RI di sidang Dewan Keamanan PBB yang dilaksanakan pada bulan Maret 1949. Dengan demikian ada beberapa hal yang ingin dicapai dengan adanya serangan ini, yaitu selain tujuan militer, juga ada tujuan politis dan tujuan psikologis. Dalam peperangan itu kota Yogyakarta saat itu berhasil diduduki oleh TNI selama 6 jam sampai dengan pukul 12.00, sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan berhasilnya serangan ini (Serangan Umum 1 Maret) maka moril TNI semakin meningkat dan mampu mematahkan propaganda yang dilakukan Belanda yang menyatakan bahwa RI dan TNI telah lumpuh.Saat ini Monumen Serangan Umum 1 Maret merupakan salah satu landmark dan cagar budaya provinsi DIY sebagai bangunan yang mengingatkan tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah pada masa lalu. Pada saat-saat tertentu terutama pada waktu hari besar Nasional misalnya hari Kemerdekaan atau hari Pahlawan, monumen ini sering digunakan sebagai tempat acara untuk memperingati hari besar tersebut.
menurut saya, buat kalian yang berkunjung juga wajib dateng kesini, tempatnya mudah dijangkau, dan spotnya bagus buat diabadikan dalam foto.
26 Oktober 2017, Berkunjung ke Monumen Serangan Umum 1 MaretMonumen ini terletak di ujung Jalan Malioboro, berseberangan dengan Kantor Pos, dekat alun-alun. Lokasi ini bagus untuk photo.
Monumen yang terletak dekat dengan Benteng Vredeburg ini dibangun untuk mengingatkan masyarakat mengenai Peristiwa Sejarah Serangan Umum 1 Maret. Terletak di jalan utama Malioboro, Monumen heroik ini merupakan salah satu objek wisata sejarah yang dapat dijadikan objek untuk berselfie ria.
Monumen ini salah satu yang menjadi lokasi wisatawan yang berkunjung untuk berfoto, sangat ikonik dan bersejarah
Monumen bersejarah ini letaknya ada di ujung jalan terusan jalan malioboro yang menuju ke alun-alun persis berada di sebelah museum benteng vredeburg. Cocok digunakan sebagai tempat foto bersama teman-teman dan keluarga.
26 Oktober 2017, Berkunjung ke Monumen Serangan Umum 1 MaretMonumen ini terletak di ujung Jalan Malioboro, berseberangan dengan Kantor Pos, dekat alun-alun. Lokasi ini bagus untuk photo.
Lokasinya berada dekat dengan 0 km dan Benteng Vredeburg dan biasa digunakan sebagai lokasi suatu acara seperti fashion show, band, peringatan hari penting dan lainnya.
Monumen ini salah satu yang menjadi lokasi wisatawan yang berkunjung untuk berfoto, sangat ikonik dan bersejarah
Bentuknya Seperti ujung rudal ato pyramid tumpul ato pesawat angkasa luar..aplg pas ada kabutnya...bagus2...
Monumen bersejarah ini letaknya ada di ujung jalan terusan jalan malioboro yang menuju ke alun-alun persis berada di sebelah museum benteng vredeburg. Cocok digunakan sebagai tempat foto bersama teman-teman dan keluarga.
Bentuknya Seperti ujung rudal ato pyramid tumpul ato pesawat angkasa luar..aplg pas ada kabutnya...bagus2...
Monumen ini mengingatkan kita akan sejarah bangsa,monumen ini terletak di 0 km,bersebelahan dengan benteng vredeburg dan seberangnya terdapat kantor pos.Tapi sayangnya monumen ini tidak dibuka setiap hari,hanya jika terdapat acara-acara tertentu.Jika tutup kita masih bisa melihat di luar pagar.
Monumen ini letaknya tepat dipusat kota Yogya (Kilometer Nol Yogya) bersebelahan dengan Benteng Vredebrug, depan Kantor Pos/Bank Indonesia, dekat dengan Taman Pintar dan Kraton. Bangunan ini mempunyai nilai historis yang mengingatkan tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada tanggal 1 Maret 1949 mengadakan serangan besar-besaran terhadap kota Yogya sebagai ibu kota RI saat itu melawan penjajah Belanda yang menganggap bahwa RI sudah lemah.
Musium ini sudah sangat tua namun sangat terawat,koleksinya cukup lengkap, mulai dari senjata sampai panser yang digunakan saat agresi militer belanda 1 dan 2. Ruang-ruang dibagi menjadi berbagai bagian dari ruang memorabilia sampai ruang perenungan di paling atas. Sangat rekomendasi untuk anak".
Lokasi Monumen berada di sekitar Titik 0 Kilometer Jogja, bersebelahan dengan Benteng Vredeburg. Pada monumen terdapat 5 patung. Saat malam hari, monumen akan diterangi dengan lampu sorot. Monumen dapat dilihat dari luar halaman, tanpa harus memasuki area bagian dalam.
Lokasinya berada dekat dengan 0 km dan Benteng Vredeburg dan biasa digunakan sebagai lokasi suatu acara seperti fashion show, band, peringatan hari penting dan lainnya.
menurut saya, buat kalian yang berkunjung juga wajib dateng kesini, tempatnya mudah dijangkau, dan spotnya bagus buat diabadikan dalam foto.
Lokasi Monumen berada di sekitar Titik 0 Kilometer Jogja, bersebelahan dengan Benteng Vredeburg. Pada monumen terdapat 5 patung. Saat malam hari, monumen akan diterangi dengan lampu sorot. Monumen dapat dilihat dari luar halaman, tanpa harus memasuki area bagian dalam.
Monumen ini letaknya tepat dipusat kota Yogya (Kilometer Nol Yogya) bersebelahan dengan Benteng Vredebrug, depan Kantor Pos/Bank Indonesia, dekat dengan Taman Pintar dan Kraton. Bangunan ini mempunyai nilai historis yang mengingatkan tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia pada tanggal 1 Maret 1949 mengadakan serangan besar-besaran terhadap kota Yogya sebagai ibu kota RI saat itu melawan penjajah Belanda yang menganggap bahwa RI sudah lemah.
Musium ini sudah sangat tua namun sangat terawat,koleksinya cukup lengkap, mulai dari senjata sampai panser yang digunakan saat agresi militer belanda 1 dan 2. Ruang-ruang dibagi menjadi berbagai bagian dari ruang memorabilia sampai ruang perenungan di paling atas. Sangat rekomendasi untuk anak".
MONJALI - Monumen Jogga kembalidesember 2015 sy dengan adik dan ponakan pergi ke monjali.wisata edukasi yang sangat menarik karena banyak peninggalan sejarah dari pahlawan maupun peninggalan penjajahan dahulu kalaapalagi ada patung yang sedang meniup kayu bakar yg sedang memasak, pertama kami kaget karena api nya terlihat seperti nyata.lalu di lantai paling atas ada ruangan bergema, di sana kita bisa mengenang dan mendoakan para pahlawantaman di luar monjali pun menarik. untuk masukan agar dibuatkan ruang teduh untuk menikmati monjali dari luar karena cuaca di jogja cukup panassekian dari sayaterima kasihhappy holiday at jogjakarta
Monumen Serangan Umum 1 Maret berada satu kompleks dengan Benteng Vredeburg (di depan Kantor Pos Besar DIY). Monumen ini bertujuan untuk memperingati serangan tentara Indonesia terhadap Belanda pada tanggal 1 Maret 1949 dimana penyerangan dilakukan pada pukul 06.00 menggunakan strategi gerilya untuk menyerang pos-pos Belanda yang membuat tentara Belanda kesulitan melawan TNI. Serangan ini dilakukan untuk membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia masih memiliki kekuatan untuk melawan Belanda. Saat itu serangan Tentara Nasional Indonesia dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto, Komandan Brigade 10 daerah Wehrkreise III, yang tentu saja setelah mendapat persetujuan dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta. Sri Sultan Hamengkubuwono IX menganggap saat itu Indonesia harus membuktikan kepada dunia luar bahwa walaupun para pemimpin negara Indonesia saat itu ditawan oleh Belanda, bukan berarti pemerintahan Indonesia telah lumpuh, tetapi sebaliknya pemerintah Indonesia masih ada dan TNI masih kuat sehingga dapat mendukung perjuangan RI di sidang Dewan Keamanan PBB yang dilaksanakan pada bulan Maret 1949. Dengan demikian ada beberapa hal yang ingin dicapai dengan adanya serangan ini, yaitu selain tujuan militer, juga ada tujuan politis dan tujuan psikologis. Dalam peperangan itu kota Yogyakarta saat itu berhasil diduduki oleh TNI selama 6 jam sampai dengan pukul 12.00, sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan berhasilnya serangan ini (Serangan Umum 1 Maret) maka moril TNI semakin meningkat dan mampu mematahkan propaganda yang dilakukan Belanda yang menyatakan bahwa RI dan TNI telah lumpuh.Saat ini Monumen Serangan Umum 1 Maret merupakan salah satu landmark dan cagar budaya provinsi DIY sebagai bangunan yang mengingatkan tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah pada masa lalu. Pada saat-saat tertentu terutama pada waktu hari besar Nasional misalnya hari Kemerdekaan atau hari Pahlawan, monumen ini sering digunakan sebagai tempat acara untuk memperingati hari besar tersebut.
Kategori
DTW BUDAYA
HTM
Rp. 0