Mangrove Forest Kulon Progo
3.7
Hutan Mangrove Kulon Progo, yang terletak di Desa Jangkaran, merupakan salah satu daya tarik wisata yang menarik di Yogyakarta. Berawal sebagai area konservasi untuk mencegah abrasi, hutan ini kini telah berkembang menjadi destinasi wisata yang kaya akan keindahan alam dan ekosistem mangrove. Dengan luas lebih dari 3 hektar, pengunjung dapat menikmati pemandangan hutan mangrove yang hijau serta pesona pantai di sekitarnya. Terdapat beberapa area wisata di dalamnya, seperti Api Api Bridge, Pasir Mendit, dan Kadilangu Beach, masing-masing menawarkan spot foto menarik dan akses ke jalur perahu untuk menjelajahi keindahan alamnya. Hutan mangrove ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga berfungsi sebagai habitat bagi berbagai spesies, termasuk burung, udang, dan berbagai jenis ikan. Dengan tiket masuk yang terjangkau dan fasilitas yang memadai, termasuk area parkir, toilet, dan tempat makan, Hutan Mangrove Kulon Progo adalah tempat yang sempurna untuk bersantai dan menikmati suasana alam yang tenang.
Ulasan Pengunjung
Banyak spot foto menarik tapi kalau siang panas sekali jadi kurang nyaman buat foto. Jadi disarankan untuk datang pagi biar enggak terlalu panas
Bagi Anda yang hendak mencari destinasi wisata alam bersama anak-anak, hutan mangrove di Kulonprogo ini bisa jadi pilihan. Anda akan diajak berjalan menembus jalan setapak di dalam hutan bakau dan jembatan bambu panjang yang terbentang di tengah danau hutan bakau. Pihak pengelola sudah menyediakan banyak spot-spot foto yang cantik untuk memuaskan keinginan pengunjung yang ingin berfoto ria. Ada warung-warung yang menjual makan dan minum, toilet, dan tempat untuk beristirahat.Biaya parkir sudah termasuk biaya masuk ke hutan mangrove.
Tempat ini merupakan tempat wisata baru dengan konsep edukasi kawasan mangrove. Lokasi sekitar 20km dari Desa Wisata Tinalah. Tempat ini luas, bagus untuk pasangan, keluarga, atau komunitas. Terdapat tempat makan yang menyajikan hidangan menu ikan. Cocok datang waktu pagi atau sore.
Harusnya tempat ini indah, ada danau, di pinggir pantai Congot, ada tanaman mangrove dan tempat2 foto yg menarik. Tapi sayang.. sampah bertebaran di rawa2, dan Jembatan api api untuk berfoto ria cukup berbahaya, bisa sewaktu2 putus, dan railing di kiri kanan jembatan untuk pegangan dibuat sangat rendah dan ada yang tanpa pegangan. Untuk anak2 dan untuk dewasa yang gampang gugup sebaiknya tidak mencoba jembatan ini. Bisa terjatuh ke danau. Saya sarankan agar tempat ini dikelola lebih profesional. Agar terawat, bersih, dan aman bagi pengunjung.Di google map, posisinya tidak jelas, banyak mobil yg nyasar menuju kesini. Parkiran belum dikelola baik, dan toilet waduh.. repot, jauh, sedikit, dan tidak bersih. Kami ke hutan mangrove setelah dari kalibiru. Dari kota Jogja ke arah pantai congot kulonprogo, akan didapati wisata kalibiru, waduk sermo, pantai Congot, hutan wisata Mangrove, sekaligus melihat lokasi bandara baru Kulon Progo.
Bagi Anda yang hendak mencari destinasi wisata alam bersama anak-anak, hutan mangrove di Kulonprogo ini bisa jadi pilihan. Anda akan diajak berjalan menembus jalan setapak di dalam hutan bakau dan jembatan bambu panjang yang terbentang di tengah danau hutan bakau. Pihak pengelola sudah menyediakan banyak spot-spot foto yang cantik untuk memuaskan keinginan pengunjung yang ingin berfoto ria. Ada warung-warung yang menjual makan dan minum, toilet, dan tempat untuk beristirahat.Biaya parkir sudah termasuk biaya masuk ke hutan mangrove.
Sepenggal cinta dan kebahagiaan kami dapatkan hari ini dengan mengunjungi hutan mangrove pantai pasir kadilangu. Spot fotonya bagus dan suasana sore hari yang sejuk membuat kami lebih nyaman untuk berjalan jalan. Namun banyak sampah yang berserakan di area mangrove. Perlu diperhatikan oleh pengelola tempat ini.
Bagi anda yang gemar berbagi foto di media sosial tempat ini rasanya cocok banget. Titian bambu yang jadi penghubung sekaligus pedestrian bagi pejalanan untuk berkeliling hutan bakau memang dirancang untuk berswafoto. Sebenarnya cantik dan kreatif sayangnya tidak menggali nuansa setempat yang sebenarnya bisa jadi kekuatan. Bukannya membangun yang kemirip2xan seperti contohnya jembatan menyerupai menara eiffel di salah satu sudut. Sungguh tak mencerminkan unsur lokal sama sekali. Sepertinya destinasi ini latah mengikuti kesuksesan destinasi serupa pemanja penggemar swafoto. Welcome to social media world !O ya jangan terlalu siang saat berkunjung kesini. Panas pol !
Harusnya tempat ini indah, ada danau, di pinggir pantai Congot, ada tanaman mangrove dan tempat2 foto yg menarik. Tapi sayang.. sampah bertebaran di rawa2, dan Jembatan api api untuk berfoto ria cukup berbahaya, bisa sewaktu2 putus, dan railing di kiri kanan jembatan untuk pegangan dibuat sangat rendah dan ada yang tanpa pegangan. Untuk anak2 dan untuk dewasa yang gampang gugup sebaiknya tidak mencoba jembatan ini. Bisa terjatuh ke danau. Saya sarankan agar tempat ini dikelola lebih profesional. Agar terawat, bersih, dan aman bagi pengunjung.Di google map, posisinya tidak jelas, banyak mobil yg nyasar menuju kesini. Parkiran belum dikelola baik, dan toilet waduh.. repot, jauh, sedikit, dan tidak bersih. Kami ke hutan mangrove setelah dari kalibiru. Dari kota Jogja ke arah pantai congot kulonprogo, akan didapati wisata kalibiru, waduk sermo, pantai Congot, hutan wisata Mangrove, sekaligus melihat lokasi bandara baru Kulon Progo.
Banyak spot foto dan lebih asyik bepergian bersama pasangan dan rombongan, sebaiknya kalo datang setelah jam 8, kalo masih pagi banget masih sepi.
Pertama kali kesini, belum terlalu tertata rapiBelum ada macam-macam spot foto, hanya jembatan bambu mengelilingi mangroveKedatangan kedua, semua berubah pesatBanyak sekali spot foto, dari menara Eiffel sampai patung-patungKalau dari pantai congot, kita bisa naik perahu 10rb per orangKita sudah diantar ke hutan mangrove, dan kembali lagi
Banyak spot foto dan lebih asyik bepergian bersama pasangan dan rombongan, sebaiknya kalo datang setelah jam 8, kalo masih pagi banget masih sepi.
Banyak spot foto menarik tapi kalau siang panas sekali jadi kurang nyaman buat foto. Jadi disarankan untuk datang pagi biar enggak terlalu panas
Sore atau pagi hari adalah waktu tepat untuk berkunjung ke sini, kali ini jalan masuknya kami salah jalan, ngikutin waze, seharusnya akses jalan cukup dua mobil, tapi kami salah masuk ke jalan yg sempit. Areanya cukup luas, sebenarnya bangunan bambunya perlu dipugar, tapi sebagian cukup layak untuk sekedar berfoto, apalagi dengan land mark unik (tiruan) menara Eiffel, menara Dubai, dll . Tiket masuk 5000 per orang, parkir 5000 untuk mobil, anda hanya tinggal berjalan sepanjang jembatan bambu dan akan menemukan beberapa tambak masyarakat lokal, sebelum ke area spot foto. Protokol kesehatan cukup diperhatikan (masker harus dipakai, suhu tubuh pengunjung diukur waktu masuk)
Bagi anda yang gemar berbagi foto di media sosial tempat ini rasanya cocok banget. Titian bambu yang jadi penghubung sekaligus pedestrian bagi pejalanan untuk berkeliling hutan bakau memang dirancang untuk berswafoto. Sebenarnya cantik dan kreatif sayangnya tidak menggali nuansa setempat yang sebenarnya bisa jadi kekuatan. Bukannya membangun yang kemirip2xan seperti contohnya jembatan menyerupai menara eiffel di salah satu sudut. Sungguh tak mencerminkan unsur lokal sama sekali. Sepertinya destinasi ini latah mengikuti kesuksesan destinasi serupa pemanja penggemar swafoto. Welcome to social media world !O ya jangan terlalu siang saat berkunjung kesini. Panas pol !
Kulon Progo, mungkin Anda jarang mendengar daerah ini. biasanya, daerah yang lebih sering dikunjungi ketika singgah ke Yogyakarta adalah Bantul, Sleman, hingga Gunung Kidul. Padahal, jika ingin mencoba berpetualang sedikit, Anda bisa menemukan tempat yang cocok untuk berselfie. Lokasi tersebut adalah Hutan Mangrove Kulonprogo. Hutan Mangrove Kulonprogo dipenuhi dengan mangrove mulai dari yang berukuran pendek hingga tinggi. Hutan Mangrove Kulonprogo ini tidak terlalu luas, serta tidak terlalu rapat. Dari zaman dulu, lokasi ini adalah ekosistem mangrove alami yang berlokasi di Yogyakarta. Tapi, tempat ini sempat rusak parah karena penebangan liar. Warga sering menebang pohon untuk menjadikannya sebagai kayu bakar. Karena pentingnya keberadaan mangrove untuk benteng penjaga pasir, ada sekelompok orang untuk berinisiatif menjaga mangrove.Dengan kerja keras yang mereka lakukan dulu, sekarang banyak pohon mangrove yang rimbun sudah berderet di bantaran sungai. Di titik tertentu, pohon tersebut rimbun dan membentuk gua yang da[ay dijadikansebagai lokasi trekking dan mempercantik lokasi ini.Lokasi dan Rute Hutan Mangrove KulonprogoHutan Mangrove Kulonprogo berada di Ds Pasir, Mendit, Jangkaran, Kulon Progo. Jika Anda dari pusat kota Yogyakarta, Anda harus menempuh waktu selama 2 jam untuk sampai di tempat wisata ini.Rute untuk mencapai Hutan Mangrove Kulonprogo sangat mudah. Bila dari Yogyakarta, cukup menyusuri jalan ke Wates, Kulonprogo. Sesudah sampai di Wates, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Pantai Glagah, sebelum sampai di Glagah, Anda bisa mengambil jalan besar yang terkenal dengan nama Jalan Daendles. Belok kanan dan susuri jalan tersebut ke sebelah barat.Jika sudah bertemu Jembatan Sungai Bogowonto, lurus hingga sampai di SD Jangkaran, tak jauh dari sini Anda akan sampai di kawasan Hutan Mangrove Kulonprogo.Bersantai di Pantai PasirHutan Mangrove Kulonprogo biasanya di padati pengunjung pada siang atau sore hari. Bila pengunjung mulai padat, Anda bisa menyebrang di jembatan Api-api, melewati tambak udang. Di ujung tambak, Anda akan menemukan pantai nan luas. Pantai ini ialah Pantai Pasir Kedilangu. Di sini tersedia beberapa gubug yang dapat digunakan sebagai lokasi berteduh.Berjalan-jalan di Lorong HutanTak perlu takut mengunjungi Hutan Mangrove Kulonprogo karena kelebatan hutannya. Hutan Mangrove Kulonprogo ini bisa dikatakan kecil, dan pohon yang tak terlalu besar. Walaupun demikian, kawasan ini lebih sejuk bila dibandingkandengan udara di sekitar pesisir pantai. Anda bisa menyusuri jalan setapak yang dibangun. Di beberapa sudut juga disediakan ayunan yang dapat digunakan.Hunting FotoMengunjungi tempat yang indah sepertinya kurang lengkap jika tidak mengabadikan moment dengan berfoto. Anda bisa berfoto di sekitar kawasan Hutan Mangrove Kulonprogo. Kawasan Hutan Mangrove Kulonprogo banyak spot yang instagramable contohnya seperti titian bamboo, tajuk pohon dan yang lainnya.Mau ke sini dengan paket wisata dari kami ? Armada Jogja Empat Roda siap membantu Anda.
Sepenggal cinta dan kebahagiaan kami dapatkan hari ini dengan mengunjungi hutan mangrove pantai pasir kadilangu. Spot fotonya bagus dan suasana sore hari yang sejuk membuat kami lebih nyaman untuk berjalan jalan. Namun banyak sampah yang berserakan di area mangrove. Perlu diperhatikan oleh pengelola tempat ini.
Kulon Progo, mungkin Anda jarang mendengar daerah ini. biasanya, daerah yang lebih sering dikunjungi ketika singgah ke Yogyakarta adalah Bantul, Sleman, hingga Gunung Kidul. Padahal, jika ingin mencoba berpetualang sedikit, Anda bisa menemukan tempat yang cocok untuk berselfie. Lokasi tersebut adalah Hutan Mangrove Kulonprogo. Hutan Mangrove Kulonprogo dipenuhi dengan mangrove mulai dari yang berukuran pendek hingga tinggi. Hutan Mangrove Kulonprogo ini tidak terlalu luas, serta tidak terlalu rapat. Dari zaman dulu, lokasi ini adalah ekosistem mangrove alami yang berlokasi di Yogyakarta. Tapi, tempat ini sempat rusak parah karena penebangan liar. Warga sering menebang pohon untuk menjadikannya sebagai kayu bakar. Karena pentingnya keberadaan mangrove untuk benteng penjaga pasir, ada sekelompok orang untuk berinisiatif menjaga mangrove.Dengan kerja keras yang mereka lakukan dulu, sekarang banyak pohon mangrove yang rimbun sudah berderet di bantaran sungai. Di titik tertentu, pohon tersebut rimbun dan membentuk gua yang da[ay dijadikansebagai lokasi trekking dan mempercantik lokasi ini.Lokasi dan Rute Hutan Mangrove KulonprogoHutan Mangrove Kulonprogo berada di Ds Pasir, Mendit, Jangkaran, Kulon Progo. Jika Anda dari pusat kota Yogyakarta, Anda harus menempuh waktu selama 2 jam untuk sampai di tempat wisata ini.Rute untuk mencapai Hutan Mangrove Kulonprogo sangat mudah. Bila dari Yogyakarta, cukup menyusuri jalan ke Wates, Kulonprogo. Sesudah sampai di Wates, Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Pantai Glagah, sebelum sampai di Glagah, Anda bisa mengambil jalan besar yang terkenal dengan nama Jalan Daendles. Belok kanan dan susuri jalan tersebut ke sebelah barat.Jika sudah bertemu Jembatan Sungai Bogowonto, lurus hingga sampai di SD Jangkaran, tak jauh dari sini Anda akan sampai di kawasan Hutan Mangrove Kulonprogo.Bersantai di Pantai PasirHutan Mangrove Kulonprogo biasanya di padati pengunjung pada siang atau sore hari. Bila pengunjung mulai padat, Anda bisa menyebrang di jembatan Api-api, melewati tambak udang. Di ujung tambak, Anda akan menemukan pantai nan luas. Pantai ini ialah Pantai Pasir Kedilangu. Di sini tersedia beberapa gubug yang dapat digunakan sebagai lokasi berteduh.Berjalan-jalan di Lorong HutanTak perlu takut mengunjungi Hutan Mangrove Kulonprogo karena kelebatan hutannya. Hutan Mangrove Kulonprogo ini bisa dikatakan kecil, dan pohon yang tak terlalu besar. Walaupun demikian, kawasan ini lebih sejuk bila dibandingkandengan udara di sekitar pesisir pantai. Anda bisa menyusuri jalan setapak yang dibangun. Di beberapa sudut juga disediakan ayunan yang dapat digunakan.Hunting FotoMengunjungi tempat yang indah sepertinya kurang lengkap jika tidak mengabadikan moment dengan berfoto. Anda bisa berfoto di sekitar kawasan Hutan Mangrove Kulonprogo. Kawasan Hutan Mangrove Kulonprogo banyak spot yang instagramable contohnya seperti titian bamboo, tajuk pohon dan yang lainnya.Mau ke sini dengan paket wisata dari kami ? Armada Jogja Empat Roda siap membantu Anda.
Sore atau pagi hari adalah waktu tepat untuk berkunjung ke sini, kali ini jalan masuknya kami salah jalan, ngikutin waze, seharusnya akses jalan cukup dua mobil, tapi kami salah masuk ke jalan yg sempit. Areanya cukup luas, sebenarnya bangunan bambunya perlu dipugar, tapi sebagian cukup layak untuk sekedar berfoto, apalagi dengan land mark unik (tiruan) menara Eiffel, menara Dubai, dll . Tiket masuk 5000 per orang, parkir 5000 untuk mobil, anda hanya tinggal berjalan sepanjang jembatan bambu dan akan menemukan beberapa tambak masyarakat lokal, sebelum ke area spot foto. Protokol kesehatan cukup diperhatikan (masker harus dipakai, suhu tubuh pengunjung diukur waktu masuk)
Tempat ini merupakan tempat wisata baru dengan konsep edukasi kawasan mangrove. Lokasi sekitar 20km dari Desa Wisata Tinalah. Tempat ini luas, bagus untuk pasangan, keluarga, atau komunitas. Terdapat tempat makan yang menyajikan hidangan menu ikan. Cocok datang waktu pagi atau sore.
Pertama kali kesini, belum terlalu tertata rapiBelum ada macam-macam spot foto, hanya jembatan bambu mengelilingi mangroveKedatangan kedua, semua berubah pesatBanyak sekali spot foto, dari menara Eiffel sampai patung-patungKalau dari pantai congot, kita bisa naik perahu 10rb per orangKita sudah diantar ke hutan mangrove, dan kembali lagi
Kategori
DTW ALAM
HTM
Rp. 0